Sabtu, 22 Agustus 2020

Malam

 Malam....

aku tau, kamu bahagia...

aku tau, kamu sedih...

tapi kamu, selalu sama untuku..

menenangkan, menghangatkan, mendamaikan segala rasa..


Malam...

apakah kamu tau,

kau kuat, kau bisa tanpa kau sadari..

karena tanpa siang, kau takan ada

Sabtu, 18 Juli 2020

2020

Apa kabar?
2020 ku, 2020 mu
Apakah masih baik?
Tentu saja, angin tetaplah angin
2020 oh 2020
Ku harap kau cepat kembali
Ku harap kau menepati janji

Kamis, 13 April 2017

Rindu

Rindu.... apa kamu tahu?
Sampai saat ini..kamu masih selalu yang ada dan aku perbincangkan dengan-NYA
meski aku tahu..mungkin kamu sekarang sudah ada yang selalu kamu perhatikan..yang selalu hubungi..

Tapi apa kamu tahu..kalau kamu masih kuat ada di hatiku..dan tetap tinggal entah sampai kapan..mungkin sampai sang pemilik hati ini..mungkin sampai sang pembolak balik hati ini mengatakan untuk berhenti atau sebaliknya..sampai DIA menyatukan hati kita meski sekarang terpisah jarak. Bahkan untuk bertegur sapa lewat pesanpun tak pernah lagi kau lakukan..meski sebenrnya aku menunggu..meski sebenrnya bisa saja aku yang mengirimimu pesan singkat hanya untuk menanyai kabarmu..tapi meski keinginanku kuat..meski rindu ini menyiksaku...tapi aku harus lebih KUAT dr Rinduku ini..

Napa?...

Supaya aku bisa mengontrol emosiku, mengontrol perasaanku agar tidak terkotori dengan perasaan-perasaan ingin memilikimu atau bahkan hanya ingin  bertegur sapa lewat pesan terus menerus..

Karena yang aku ingini...sampai saatnya nanti sang maha pembolak balik hati ini..meneguhkan hati kita untuk sesuatu yang dinamakan pernikahan..bukan persinggahan yang akan ditinggalkan..

Minggu, 05 Februari 2017

Ibuku, apotekerku dan kamu

5 februari 2017
Malem ini pukul 21:57 mata belum terlelap
Sedari pagi hati tidak karuan, napa?
Gatau napa kepikiran ibu terus, padahal ibu ada dsamping,nonton tv bareng.
Mungkin karna selasa ini udah harus balik ke jakarta lagi karna hari sabtu harus ikut tes apoteker di kampusku yg dulu. Malem ini pikiranku makin ga jelas, berasa ga tenang. Mikiran kamu yg entah mikirin aku atau tidak, atau malah mungkin sudah lupa denganku. Mikirin ibuku, karna rasanya masih pengen dirumah, tapi harus udah balik jakarta lagi. Ditambah mikirin hari sabtu ini ujian tes masuk apoteker.

Berharapnya dengan semua yg aku pikirin hari ini semuanya bisa berjalan lancar dan aku pun bisa masuk kuliah apoteker semester ini.
Buat ibuku... jaga kesehatan selalu ya bu...maafkan anakmu ini yg masih belom bisa membahagiakanmu dan masih merepotkanmu..doakan aku biar lancar sampai lulus nanti.aamiin

Sabtu, 04 Februari 2017

Sendiriku dan sepiku

Sekarang....atau lebih tepatnya sudah lama
Telponku tak seramai jalanan atau seramai telpon-telpon temenku yang berisi pesan atau inbox atau chat atau telpon dari pasangannya

Sekarang aku tak pernah buru-buru buka hp untuk membuka pesan darimu dan ku balas beberapa menit kemudian.
Atau senyum-senyum sendiri saat membaca pesan darimu atau ketawa saat kita berbicara di ujung telpon masing-masing.

Kehilangan? Pasti.....
Membuatmu sepi? Pasti...
Membuatmu merindukannya? Pasti...

Tapi dari yang *PASTI* itu aku belajar banyak hal...
Belajar bahwa kebersamaan itu menyenangkan, belajar bahwa kita ternyata butuh seseorang untuk berbagi cerita.
Dan satu hal yang terpenting aku belajar melepaskan dan mengikhlaskan. Karna belum tentu saat kita bersama- bersama terus itu baik buat kita. Nyatanya Allah mengambilmu dariku, saat aku merasakan sayang-sayangnya ke kamu.

Tapi aku bersyukur Allah menjauhkan kita... karna kalo tidak...mungkin aku sudah melanggar janjiku...janjiku untuk belajar tidak mengenal pacaran. Belajar untuk sudahi atau halalkan....

Hujan dan Angin

Hujan tanpa angin
Angin tanpa hujan
Meski mereka tanpa tapi mereka sama-sama mendinginkan

Bedanya hujan dapat kau lihat bentuknya
Sedang angin tak dapat kau lihat
Hanya saja dapat kau rasakan dan dapat kau lihat saat daun-daun bergoyang itulah angin menyapanya

Aku takan menginginkan tuk jadi mereka
Yang ku inginkan kau bisa merasakan apa yang aku lantunkan dan perbincangkan dengan-NYA meski tanpaku bisa menyapamu
Itu saja cukup buatku, tanpa perlu jadi hujan atau angin untuk menyapamu

Tak menyalahkanmu

Tak ada yang salah..
Tak ada yang perlu disesali
Karna semua sudah jalannya
Aku senang, aku bahagia meski hanya sesaat ku mengenalmu
Merasakan sesaat, berpikir sesaat inikah orangnya

Tapi bersamaan disaat itu pula Allah tidak mengijinkannya
Aku bisa buat apa... yang bisa ku lakukan hanya menerimanya
Karna aku tahu itulah yang terbaik
Karna tekadku tuk menyudahi atau halalkan